Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Tak mudah

Malam minggu di guyur hujan yg cukup lebat di kota ku. Yak,  derita bagi mereka yg suka menghabiskan malam minggu di luar rumah dan bahagia bagi mereka yg kesepian. Ada jg sebagian yg melewatkan malam minggu dengan biasa2 sj. Ada segunung rindu yg tiba2 berhamburan memasuki setiap celah retakan2 hati yg dengan susah payah ku bangun kembali. Rindu yang entah untuk siapa. Rindu yg tak mudah. Sudh 2 malam minggu terlewati dengan perasaan yg sama sekali tak ku mengerti. Perasaan hambar. Sama seperti malam minggu kemarin. Terkadang ada saja sebagian teman yg tanpa rasa bersalah mengatakan " masa sih ga punya pacar? Kamu kan begini,  kamu kan begitu " Tanpa mereka sadari. Terkadang... Single adalah sebuah keputusan. Aku hanya sedang menutup diri pada setiap laki2 yg datang.  Aku hanya ingin menenangkan diriku dari kekecewaan yang seringkali singgah. Salahkah????? Tak mudah menjadi diriku. Hidup dalam serba kesederhanaan dan di lilit tanggung jawab yg be...

Semua berjalan seperti yang "Seharusnya"

Takdir... Ahhh,  bicara soal takdir aku sempat meragukannya. Aku bertanya2 bagaimanakah takdirku,  akan seperti apa kehidupanku, bagaimana aku akan menjalani kehidupan yg fana ini, dengan siapa aku menikah, dan bagaimana aku mati. Adakah orang yg bersedih atas kematianku?? Pertanyaan yg sering tiba2 muncul begitu saja dalam sebuah benda kecil yg terbungkus dalam sebuah tempurung kepala yg di namakan otak. Saat usia semakin dewasa, aku mulai berfikir. Hidup seperti apa yang akan aku jalani. Lalu kemudian aku sadar kalo semua belum terlambat untuk mulai menyusun rencana2 masa depan. Usia 24 bukan lah usia yang bisa di anggap main2. Rasanya aku memikul beban yang teramat sangat berat. Menjadi seorang yg telah lulus sarjana+profesi tp belum mendapatkan pekerjaan jelas merupakan suatu mimpi buruk. Teringat orang2 di luar sana yg seumuran denganku sudah menikah dan memiliki anak. Hidup mereka tampak bahagia dan seperti tanpa ada cela untuk sebuah kesedihan. Aku iri. ...

Karena rumah yg paling nyaman adalah diri sendiri

Seringnya hidup terlalu kejam dan tak pernah memberi kesempatan untuk berhenti sejenak,  sekedar melukis garis lengkung bernama senyuman itu. Rasa sakit yg membuat sesak terkadang membuat sy seperti lumpuh dan lagi2 dunia tanpa ampun membuatnya semakin bertambah parah dan Rumah yang seharusnya menjadi tempat kembali, sudah tidak bisa lagi memberikan rasa nyaman.  Sudah tidak ada lagi tawa di sana di telan susahnya penghidupan. Akhirnya sy putuskan untuk berjalan sendiri.  Menemukan kebahagiaan sendiri. Mencari jalan kehidupan sendiri. Tapi manusia butuh bersosialisasi dengan manusia yg lain untuk mencapai kehidupan yg dinamis. Betul! Sy tidak berfikir untuk menjauh dari pergaulan, karena sy tau jika sy melakukan itu sy harus segerja konsultasi ke Sp. kJ dengan diagnosa isolasi sosial. Sy hanya tidak ingin menjadikan orang lain lagi sebagai rumah. Karena saat sy kembali,  perasaanya tak lagi selalu sama. Ia tak pernah ada. Sy hanya ingin membangun rumah ...

Syukurilah apa ada nya dirimu

Sy bukan penulis yg selalu membuat orang baper dengan kata2, bukan pula seorang munafik yg bersembunyi di balik bualan indah. Im just author for my self. Tak banyak yang sy bisa.  Setidaknya menceritakan unek2 lewat tulisan di anggap sebagai pelampiasan, atau ketika sy merasa bosan saat tak ada seorangpun yg bisa di ajak bicara atau ketika sy dalam perjalanan dan duduk di bis terasa sangat membosankan. Oke. Senja baru saja merekah. Hangatnya seolah mengatakan bahwa sebentar lagi hari ini akan segera berlalu dan esok yg penuh kebahagiaan akan segera tiba. Tukang rongsokan pulang ke rumah dengan mata berbinar karena mendapat rejeki 10 ribu buat beli beras hari ini. Di sebelahnya tampak seorang pengeruk emas sedang berusaha terus menerus menggali harta karun karena merasa hartanya masih kurang. hidup bukan hanya masalah adil, Bukan tentang si miskin kaya atau si cantik dan si buruk rupa. Hidup adalah tentang rasa syukur. Bagaimana kamu menikmati makanan enak,  harta yg b...

Menikah

"jadi, kapan nyusul?? " Pertanyaan paling standar dan basa basi yang biasanya di ajukan oleh seorang saudara,  dosen,  ataupun teman yang kebetulan bertemu saat resepsi.  Mari menghela nafas sejenak..  "Menikah"  Berat sekali sebenernya bagi sy untuk menulis ini.  Untuk kamu yg berusia di atas 23 tahun,  pasti mulai terlintas dalam benak tentang pernikahan.  Sy adalah salah satunya.  Sebagai seseorang wanita yg sudah menginjak dewasa muda,  pertanyaan2 itu tidak hanya menjadi sebuah impian tetapi juga lebih tepatnya sekaligus menjadi mimpi buruk.  Bagi sy yg sudah telintas untuk menikah hingga membuat sy hampi terjaga kala tengah malam hanya untuk memikirkan hal itu.  Tp sy juga tau bahwa begitu banyak tugas2 dalam hidup sy yang belum selesai. Kuliah yg baru saja lulus,  orang tua yang ingin anaknya sukses,  termasuk membahagiakn orang tua yg kebanyakan di cita2kan oleh anak seusia SMA namun ma...