Karena rumah yg paling nyaman adalah diri sendiri
Seringnya hidup terlalu kejam dan tak pernah memberi kesempatan untuk berhenti sejenak, sekedar melukis garis lengkung bernama senyuman itu. Rasa sakit yg membuat sesak terkadang membuat sy seperti lumpuh dan lagi2 dunia tanpa ampun membuatnya semakin bertambah parah dan Rumah yang seharusnya menjadi tempat kembali, sudah tidak bisa lagi memberikan rasa nyaman. Sudah tidak ada lagi tawa di sana di telan susahnya penghidupan. Akhirnya sy putuskan untuk berjalan sendiri. Menemukan kebahagiaan sendiri. Mencari jalan kehidupan sendiri. Tapi manusia butuh bersosialisasi dengan manusia yg lain untuk mencapai kehidupan yg dinamis. Betul! Sy tidak berfikir untuk menjauh dari pergaulan, karena sy tau jika sy melakukan itu sy harus segerja konsultasi ke Sp. kJ dengan diagnosa isolasi sosial. Sy hanya tidak ingin menjadikan orang lain lagi sebagai rumah. Karena saat sy kembali, perasaanya tak lagi selalu sama. Ia tak pernah ada. Sy hanya ingin membangun rumah ...